Unsur Hara Makro


Unsur hara yang dibutuhkan tanaman meliputi Usur Hara Mikro dan Unsur Hara Makro. Unsur Hara Makro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang relatif besar dibandingkan unsur hara lainya. contoh Unsur Hara Makro adalah Nitrogen (N), Phosphor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), dan Sulfur (S).

Nitrogen (N)
Nitrogen berperan dalam membantu pertumbuhan vegetatif tanaman, menyusun zat hijau daun, protein dan lemak. Sumber nitrogen dapat diperoleh dari pupuk kandang, Urea, Pupuk ZA, dan berbagai pupuk daun. Sumber pupuk Nitrogen yang paling baik adalah setengah dosis Urea ditambah setengah dosis ZA.

Nitrogen mempunyai sifat mobil atau mudah terbawaair, terutama dalam bentuk nitrat. Aplikasi pupuk nitrogen sebaiknya dilakukan dua kali, yakni pada saat tanam dan 30 hari setelah tanam (hst). Sebab, nitrogen brsifat mobil, sehingga bila diberikan dua kali, terutama pada musim hujan bisa terhindar dari proses pencucian. Jumlah kandungan pupuk nitrogen yang dibutuhkan padqa awal pertumbuhan atau awal masa tanam relatif tinggi.

Kekurangan Unsur Nitrogen memnyebabkan warna daun berubah menjadi kekuningan atau kuning, jaringan daun mati, dan bentuk buah tidak sempurna. Menguningnya warna daun bisa mengganggu proses fotosintesis, sehingga pertumbuhan tanaman terhambat. Kelebihan nitrogen bisa menyebabkan pertumbuhan generatif dan vegetatif tanaman terlalu subur, sehingga pertumbuhan bunga dan buah terhambat, bahkan sering kali bunga dan buah tidak tumbuh sama sekali. Selain itu, tanaman juga lebih peka terhadap penyakit dan buah menjadi mudah lepas dari tangkai sebelum matang.

Phosphor (P)
Phosphor berperan penting dalm kegiatan penyusunan inti sel lemak dan protein tanaman, serta berfungsi untuk merangsang pembentukan bunga, buah, biji,. Selain itu, merangsang pertumbuhan akar dan pemsakan buah. Phosphor diperoleh dari pupuk kandang, pupuk TSP dan pupuk daun yang disemprotkan ke tanaman. Phosphor sifatnya tidak mobil dan sukar larut dalam air. Aplikasi phosphor yang berasal dari TSP diberikan sekaligus pada saat tanam.

Jumlah kandungan pupuk phosphor yang dibutuhkan pada masa awal tanam relatif cukup tinggi. Kekurangan phosphor pada tanaman menyebabkan pertumbuhan akar dan pertumbuhan generatif tanaman terganggu. Ciri-cirinya adalah tanaman menjadi kerdil dan kurus, memerahnya bagian bawah daun, terutama dibagian tulang daun, diikuti bentuk daun yang melengkung dan terpelintir. Akibat lainya adalah zat-zat hara dalam tanahtidak dapat terserap sempurna dan akhirnya produktivitas tanaman menurun.

Kalium (K)
Kalium berfungsi sebagai penyusun protain dan karbohidrat pada tanaman. Dalam pertumbuhan tanaman kalium berperan dalam memperkuat kayu tanaman, meningkatkan kualitas buah, serta meningkatkan ketahanan terhadap hama, penyakit, dan kekeringan. Peran utama kalium dalam tanaman adalah sebagai aktivator berbagai enzim.

Kalium membuat tanaman lebih tahan terhadap penyakit dan dapat merangsang pertumbuhan akar. Umumnya, kalium berperan sebagai pengimbang pengaruh nitrogen dan phosphor. Selain diperolaeh dari pupuk kandang, unsur hara ini juga disuolai oleh pupuk KCL, kalium sulfat atau ZK, KNO (POTASIMU KALIUM NITRAT) dan pupuk daun.

Kalium memiliki sifat sedikit mobil, sehingga dapat diberikan sekaligus pada waktu tanam atau dua kali, yakni pada saat tanam dan beberapa minggu setelah tanam. Waktu pemberian pupuk kalium sama dengan pupuk nitrogen. Setelah dewasa dan mendekati masa-masa produktif, sebaiknya menggunakan pupuk yang kadar kaliumnya tinggi.

Kekurangan pupuk Klium menyebabkan ujung daun menguning dan semakin lama berubah menjdi coklat dan akhirnya rontok. Kekurangan kalium yang berat dapat menyebabkan matinya pucuk akar dan dan akar rambat, sehingga penyerapan unsur hara terganggu.

Kalsium (Ca)
Kalsium berperan sebagai pembentuk didinding sel tanaman. Kalsium juga berfungsi untuk mengeraskan bagian kayu tanaman, merangsang pertumbuhan akar halus, mempertebal dinding sel buah, dan merangsang pertumbuhan biji. Unsur hara ini dapat diperoleh dari pupuk kandang, juga dari penambahan kapur, baik kapur dolomit (CaCOMgCO), kalsit (CaCO), maupun kalsium khlorida (CacCI). Kekurangan kalsium pada tanaman menyebabkan penyakit fisiologis. Biasanya ditandai dengan gejala mirip serangan blossom and root. Gejala mudah dikenali lewat tanda-tanda khas yang tmpak dari daun hingga buahnya.

Magnesium (Mg)
Magnesium bermanfaat dalam penyusunan klorofil, mengaktifkan enzim yang berhubungan dengan metabolisme karbohidrat, dan menambah kadar minyak pada tanaman. Unsur hara ini diperoleh dari pupuk kandang, kapur dolomit, kieserite (MgSO?.HO, dan pupuk daun yang mengandung Mg. Kekurangan unsur magnesium pada tanaman menyebabkan klorosis (menguning) pada tulang-tulang daun yang sudah tua. Selain itu, warna daun akan berubah menjadi kuning dan muncul bercak-bercak coklat di permukaanya.

Sulfur (S)
Sulfur diperlukan tanaman untuk membantu pembentukan zat hijau daun, penyusunan perotein, dan vitaman. Selain diperoleh dari pupuk kandang, unsur hara ini juga bisa diperoleh dari penambahan pupuk buatan ZA, pupuk daun, dan pupuk multi-micro yang mengandung 5,3% sulfur. Jika tanaman kekurangan sulfur, pada daun-daunya akan muncul gejala klorosis (menguning).

Kembali ke Halaman